Senin, 29 Juli 2013

Bolt Pelari Tercepat Dunia Ini 50 Kali Lebih Enerjik Dari Peluru

Tags

Tips And Trik - Pantas kalau Usain Bolt sekarang bergelar insan tercepat di dunia. Seorang hebat fisika di Meksiko mengungkapkan sprinter nomor satu asal Jamaika itu mempunyai energi 50 kali lipat dari pada sebuah peluru, yang ditembakkan dari sebuah senapan.

Menurut harian Telegraph, 26 Juli 2013, hebat fisika itu menghitung menurut kecepatan terbaik Bolt ketika menjuarai kejuaran Atletik Dunia pada 2009 silam. Dalam lomba lari seratus meter, beliau ketika itu mencetak rekor dunia dengan catatan waktu 9,58 detik, dan mencapai kecepatan tertinggi 43,4 km per jam

Peneliti memakai model komputer untuk menganalisis kecepatan Bolt. Terungkap, kurang dari 8 persen energi mekanik yang dipakai otot Bolt, sedangkan energi sisanya dipakai untuk melawan tarikan.

"Ini sangat sulit untuk dipecahkan rekornya, bahkan dipecahkan seperseratus detik. Karena pelari harus berlari sangat berpengaruh melawan kekuatan luar biasa yang meningkatkan secara masif dengan perhiasan kekuatan yang dikembangkan," terang Jorge Hernandez Gomez, penulis utama studi dari National Autonomous University of Mexico.

Lebih lanjut, peneliti menghitung energi kinetik yang dihasilkan Bolt mencapai 81,58 kilojoule ketika memecahkan rekor dunia 100 meter. Sebagai perbandingan energi yang dihasilkan petir ialah 1 juta kilojoule.

Sebuah peluru yang dilesatkan dari pistol kaliber 0,44 Magnum mempunyai energi kinektik 1,6 kilojoule. Namun perbandingan ini memang kurang adil mengingat, peluru itu mempunyai sedikit tarikan aerodinamik dan semua energi yang dibawa di pistol diproduksi dalam sepersekian detik, yang memungkinkan peluru melesat sampai lebih dari 1,6 km per jam.

Peneliti juga mengungkapkan pelari asal Jamaika itu mencapai puncak kekuatan pada 0,89 detik pada kejuaraan tersebut, tapi energi yang dihasilkan bisa mendukung lari 100 meter tersebut.

"Bolt telah bisa memecahkan beberarapa rekor meskipun tidak seaerodinamis yang sanggup dilakukan manusia," terang Gomez. Hasil penelitian itu telah dipublikaskan di majalah ilmiah European Journal of Physics. (umi)


Artikel Terkait