Selasa, 18 Maret 2014

Pengertian Flashing, Firmware Dan Root Android Dll

Tags

Kali saya akan share atau membuatkan pengertian dari flashing itu apa? Gunanaya Flashing untuk apa? Firmware itu apa? dan gunanya firmware itu apa? dan satu lagi Root itu apa? dan gunanya root itu apa untuk android? apa perlu di root? demikian lah yang mungkin ada sebagian dari juragan dengan banyak pertanyaan tapi masih gak tau apa arti atau pengertian dari banyak pertanyaan yang sering muncul di benak juragan, maka dari itu saya akan share pengertian dan kegunaannya.

Apalagi untuk pengguna android itu wajib tahu dan tentunya sanggup melakukannya, bukan hanya tahu saja. ok eksklusif aja gan.

Root/rooting itu apa?
Rooting itu merupakan proses buat mengembalikan hak administratif terhadap HH yang kita gunakan (walaupun bahwasanya Android itu opensource, tapi nyatanya kita masih dibatasi buat mengakses system HH kita), dengan kata lain, dengan me-root HH, kita sanggup bebas dalam mengedit atau menambah file kedalam HH kita.

Memang HH harus di root ya?
Root bukan merupakan suatu keharusan. kalo beli HP cuma buat SMS, telpon, internetan, dan ngga mau berafiliasi dengan persoalan system, mending ngga usah di root.

Kenapa harus di root gan?
Tujuan utama "rooting" yakni untuk mendapat kekebasan dan kontrol penuh terhadap Android devices yang kita gunakan. Kalau kita sudah berhasil melaksanakan "rooting" maka kita sanggup melaksanakan apa saja termasuk acara "tweaking" untuk meningkatkan perfomance dan kinerja Android devices kita.


Apa laba lain dari proses Rooting?
Yang terang dengan meroot device kita, kita sanggup meningkatkan performance device. artinya, kita sanggup memindahkan dan mengatur cache memory, melaksanakan over clocking, memindahkan aplikasi ke external memory yang tujuannya meningkatkan kinerja device kita.

- Merubah 'core' application. Kalau udah "nge-root" kita sanggup mengganti atau bahkan menghapus aplikasi-aplikasi "core" bawaan si Android, termasuk kebebasan untuk menambahkan dan memodifikasi tema baru,

- Mengedit aplikasi inti yang sudah terinstall. Tidak itu saja, kita pun sanggup melaksanakan backup dan recovery boot images, juga melaksanakan penambahan (instalasi) aplikasi berbasis Linux binary.

- Bisa menambah Aplikasi sesuka hati. Banyak sekali aplikasi untuk Android yang beredar membutuhkan susukan "root" pada waktu diinstall. Kaprikornus aplikasi-aplikasi tersebut sanggup diinstall kalau Android devices sudah ter "rooted". Ambil pola contohnya aplikasi : link2sd, SSHdroid, Callblocker, rootSystemTools dan masih banyak lagi.

Terus cara melaksanakan rooting?
Prosedur yang dipakai untuk melaksanakan rooting sangat bervariasi tergantung dari devices Android yang dipergunakan. Sekalipun bervariasi tapi pada umumnya bahwa antara devices yang 1 dengan devices yang lain tidak terlalu berbeda cara melaksanakan rootingnya.

Katanya root sanggup menghilangkan garansi?
Adalah benar. Root itu diibaratkan mirip “segel garansi”. Analoginya mirip ini, apabila agan membeli komputer buatan pabrik (bukan komputer rakitan), biasanya akan dilengkapi dengan segel atau stiker garansi. Segel ini biasanya akan rusak bila kita membuka casing computer.

Sama halnya dengan root Android. kalau HP agan mengalami kerusakan, contohnya speaker tidak berbunyi dan dibawa ke Service Center dengan kondisi ter-root, maka ada kemungkinan klaim garansi akan ditolak dan dikatakan bahwa ponsel rusak akhir proses root, padahal bahwasanya tidak.

Tapi bahwasanya ngga usah resah dan bimbang, berbeda dengan segel garansi, proses root sanggup dibalikkan atau ponsel dikembalikan ke kondisi awal. Proses ini dinamakan Unroot.

Firmware itu apa gan?
Seperti halnya analogi upgrade Windows Vista ke Windows 7 alasannya yakni (pasti) lebih bagus, stable, dan kenceng Windows 7 daripada Windows Vista. Nah mirip itu pula upgrade firmware android kita.

Upgrade firmware ada dua macam. Ada upgrade firmware yang official sama yang ngga official. Nah yang official tentu saja maksudnya upgrade sesuai dengan rilis vendor hp nya. Misal agan pakai Galcore, kemudian upgrade firmware menggunakan Samsung KIES, berarti agan upgrade menggunakan firmware official dari Samsung.

Berbeda halnya kalau agan upgrade menggunakan custom ROM yang didapat di internet (misalnya firmware custom dari XDA-Developers). Firmware custom mirip itu ada kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihannya yakni kalau paket-paket yang ditawarkan sama sang pembuat custom firmware tersebut cocok dengan kita, kekurangannya kalau gak cocok. Biasanya custom firmware mirip itu ketika di test lebih sepakat performance nya daripada firmware yang official. Karena sang pembuat firmware ini suka melaksanakan tweaking yang ekstrim.

Tinggal persoalan selera aja mau yang adem ayem, pakailah rom official atau yang suka bereksperimen, silakan lirik custom firmware ( DWYOR tentunya ).

Flashing itu apa?
Flashing dalam dunia handphone bagaikan instal ulang pada komputer atau laptop. Dalam handphone terdapat Hardware, dan tentunya hardware itu sanggup bekerja kalau dilengkapi dengan software.

Nah, proses mengganti ulang software handphone inilah yang disebut dengan proses flashing.

Memang perlu flashing firmware?
Biasanya update terbaru yang bocor dan tersedia sebelum update resmi sehingga kita harus flash secara manual menggunakan perangkat lunak pc.

CWM itu apa?
Secara singkat, CWM itu yakni recovery mode yg sudah di kustomisasi sedemikian rupa dengan banyak sekali fungsi suplemen mirip backup/restore, instalasi dan lain-lain yg tidak ada di recovery mode standar.

Kegunaanya apa?
Secara umum, fungsi yang paling banyak digunakan:

-Backup
Sesuai dengan namanya nandroid backup untuk membackup sistem ponsel, internal memori dan termasuk seluruh partisi dan menyimpannya ke dalam sdcard. hasil backup berupa folder dengan nama sesuai tgl-bln-thn-jam dikala melaksanakan backup.

Contoh, dikala ini kita menggunakan ROM “A” yang mempunyai 10 apps yang terinstal. Kemudian kita backup dengan CWM recovery. Sewaktu kita restore kesudahannya akan sama mirip dikala kita membackup ROM “A”, yang mempunyai 10 apps. Ini sangat membantu apabila kita suka gonta-ganti firmware yg berbeda dan ketika ingin kembali ke ROM inginkan kita tinggal lakukan restore menggunakan CWM tanpa harus flash ulang dan instal banyak aplikasi lagi. Dengan demikian kita sanggup mempunyai banyak versi firmware keinginan.

-Restore
Seperti namanya juga, restore yakni mengembalikan kondisi ponsel sesuai kondisi dikala kita backup. Jika kita punya banyak backupan dengan versi ROM yg berbeda-beda dengan aplikasi yg berbeda-beda pula dan ingin kembali ke ROM tertentu.

-Menghapus (wipe) data di sistem dan di cache (Dalvik) dan masih banyak lagi

Demikianlah sekilas mengenai root dan istilah-istilah di android, kalau ada yang kurang silakan ditambah.

sumber : Google
 
Semoga bermanfaat untuk mendapat update tips dan trik terbaru juragan sanggup like funpage facebook blog tips dan trik.

Artikel Terkait