Sabtu, 20 Juli 2013

Mengetahui Pasangan Setia Atau Tidak Dapat Melalui Tes Dna

Tags


Mengetahui Pasangan Setia atau Tidak Bisa Melalui Tes DNA Mengetahui Pasangan Setia atau Tidak Bisa Melalui Tes DNA

Tips And Trik - Untuk mengetahui apakah pasangan serius menjalin hubungan, sanggup dilakukan melalui tes DNA. Hanya diharapkan satu helai rambut pasangan, Anda pun sanggup mengetahui apakah beliau benar-benar serius dengan Anda.

"Saya pikir itu tak terelakkan sebab prosesnya sangat mudah, cepat, dan murah," kata Profesor Michael Gillings, mahir biologi dari Macquarie University. Tes DNA ini juga sanggup mendeteksi apakah seseorang mungkin sanggup berkomitmen jangka panjang atau hanya sekadar bermain-main.

Alat ini bekerja dengan profil gen yang mengontrol neurotransmitter menyerupai oksitosin (yang bekerjasama dengan komitmen) dan vasopressin (yang bekerjasama dengan kesetiaan).

"Saat Anda pergi dengan seseorang yang baru, Anda sanggup memutuskan apakah beliau pilihan yang sempurna dengan memakai kepingan kecil dari gennya yang sanggup memprediksi hal itu," tutur Gillings kepada majalah CLEO, menyerupai dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (17/7/2013).

"Terlalu anggun untuk jadi kenyataan jikalau tahu siapa laki-laki yang sempurna bagi Anda," kata editor CLEO, Sharri Markson menanggapi tes yang ketika ini hanya tersedia di laboratorium dan hanya menurut pengujian pada pria. Namun, tes ini merupakan cara cepat untuk mengetahui apakah Anda membuang-buang waktu dalam menjalin kekerabatan dengan pasangan.

Menurut Gillings, tes laboratorium dengan biaya sekitar Rp 9 juta itu bukan jumlah yang signifikan dan harganya pun akan segera turun. Dia juga memprediksi tes ini akan jadi terkenal secara komersial.

"Secara etika, tes ini diistilahkan sebagai ladang ranjau. Pertama, menguji seseorang tanpa sepengetahuan mereka dengan rahasia mengambil rambutnya. Kedua yaitu menafsirkan wacana sikap seseorang," tutur Gillings.

Ia menambahkan, seseorang sanggup mempunyai pasangan dengan gen monogami standar tapi dalam kondisi tertentu, sanggup saja mereka berselingkuh. Intinya, ketika orang memakai teknologi yang disebut nanopore DNA sequencing sanggup dipercaya bahwa gen menghipnotis sikap yang nantinya sanggup diprediksi melalui beberapa tes.

"Terdapat kekerabatan besar lengan berkuasa antara gen tertentu dengan perilaku, gen bukan satu-satunya penentu perilaku. Lingkungan dan pengalaman pun turut andil di dalamnya," terang Gillings.

Sebagai contoh, penelitian yang diterbitkan journal Nature Neuroscience pada bulan Juni menemukan bahwa modifikasi gen kesetiaan pada tikus padang rumput yang terkenal 'nakal', menciptakan mereka jadi induk yang membisu di kawasan tinggalnya.

"Terlihat bahwa gen juga sanggup mengontrol kesetiaan serta sikap pintar balig cukup akal orang renta dan ini juga terjadi pada manusia," kata Gillings. Ia menambahkan orang mungkin sanggup memanfaatkan teknologi tapi harus diperhatikan pula apakah penggunaan teknologi ini hanya upaya mengendalikan cinta atau mencegah supaya tidak sakit hati.

Meski berisiko pada kesalahpahaman dan implikasi etis, tes DNA menyerupai ini mungkin menarik banyak orang untuk mencobanya atau bahkan banyak yang menolak. "Gen bukanlah penentu mutlak dari perilaku, pengalaman dan lingkungan pun turut andil di dalamnya," pungkas Gillings.

Artikel Terkait